Harus diakui bahwa penulisan daftar pustaka bisa menjadi kendala dalam penyusunan skripsi, tesis, ataupun disertasi. Ketika kita tidak memahami cara menulis daftar pustaka yang benar, pasti (kemungkinan) sang penguji skripsi kita akan dengan sukarela memprotes kesalahan-kesalahan penulisan tersebut.
Oleh karena itu mari kita bersama-sama mengetahui 6 kesalahan umum dalam penulisan referensi agar kita bisa dengan teliti menulis referensi atau daftar pustaka dengan baik dan benar. Berikut adalah beberapa kesalahan penulisan referensi—seperti biasa saya kutipkan dari Holtom dan Fisher (1999: 33-34):
Oleh karena itu mari kita bersama-sama mengetahui 6 kesalahan umum dalam penulisan referensi agar kita bisa dengan teliti menulis referensi atau daftar pustaka dengan baik dan benar. Berikut adalah beberapa kesalahan penulisan referensi—seperti biasa saya kutipkan dari Holtom dan Fisher (1999: 33-34):
1. Citing a paper in the text, and forgetting to include it in the References Bibliography section. Even with the use of reference database programs, losing references from the text is still a common sin. Avoid this by scanning through the final version of your thesis and as you come to each citation, tick off the appropriate reference in your Reference chapter.
Mengutip tulisan dalam sebuah teks, dan lupa untuk mencantumkannya dalam daftar pustaka. Bahkan meski dengan menggunakan program database referensi, kehilangan akan referensi dari sebuah teks masih dianggap kesalahan biasa. Hindari hal tersebut dengan membaca sekilas pada versi terakhir skripsi anda, dan ketika anda mencocokkan masing-masing kutipan, centang (sebagai tanda benar) akan referensi yang cocok untuk bab referensi anda.
2. Using incorrect journal abbreviations. There is no excuse for this because it is so easy to find the correct abbreviation. Examiners can, and do, ask for corrections to errors in journal names, and this can be very timeconsuming. See:
Menggunakan singkatan yang salah. Tidak ada alasan untuk hal ini karena sangat mudah untuk menemukan singkatan yang benar. Penguji bisa saja menemukannya, lalu meminta anda membenarkan kesalahan dalam penulisan nama jurnal. Dan hal ini bisa sangat menguras waktu.
3. Inconsistency in the style of citations and references. For example, these three references appear in the same Reference section, and each one is irritatingly different from the other:
Tidak konsisten dalam gaya penulisan kutipan atau referensi. Sebagai contoh, berikut adalah tiga referensi yang muncul dalam satu halaman referensi yang sama, dan masing-masing berbeda satu sama lain:
King BB and Wonder S (1996). An integrated protocol for locomotor and cognitive testing of landfish. Landf: Tod. 2: 8-12
McCartney, P., Starr, R., Lennon, J., Harrison, G. (1998). The biology of northern landfish. Landfish Tod. 4 21-27.
Zappa et al. (1997). Landf: Today 3 21.
4. Mis-spelling authors’ names (especially on well-known papers). For obvious reasons, mis-spelling an author’s name will count against you even more than normal if the author happens to be one of your examiners
Salah penulisan nama pengarang (khususnya untuk tulisan yang terkenal). Sebagai alasan yang jelas, kesalahan penulisan nama pengarang akan menyulitkan anda apalagi jika pengarang tersebut adalah salah satu dari penguji skripsi anda.
5. Getting the page numbers wrong. Guard against this by carrying out a quick scan of your references and check the last page number is higher than the first page number.
Menuliskan nomor halaman yang salah. Berhati-hatilah dengan hal ini, yaitu dengan cara membaca sepintas pada referensi anda dan pastikan halaman akhirnya lebih besar dari halaman pertama.
6. Getting really famous references, whose details the examiners know, wrong; for example, citing the discovery of the structure of DNA in a paper by Wilson and Crick.
Mencantumkan referensi yang cukup terkenal, dimana penguji menganggap rinciannya salah; sebagai contoh, mengutip penemuan struktur DNA dalam tulisan Wilson dan Crick.
Nah, setelah mengetahui keenam kesalahan penulisan referensi tersebut, sekarang saatnya kita bikin aturannya dengan menyimpulkan pendapat diatas, oke mari kita perhatikan larangan-larangan dalam penulisan referensi skripsi di bawah ini:
1. Jangan lupa mencantumkan referensi jika anda telah mengutipnya dalam skripsi anda.
2. Jangan salah dalam menulis singkatan jurnal
3. Jangan menulis referensi dengan gaya tulisan referensi yang berbeda
4. Jangan salah dalam menulis nama pengarang
5. Jangan salah dalam menulis nomor halaman
6. Jangan sekali-kali salah dalam penulisan karya yang sangat terkenal…
Benar tidak ada 6? Jika anda salah dalam menyusun referensi dan penulisan daftar pustaka dengan lebih dari 6 kesalahan seperti disebut diatas, maka anda harus siap-siap berbenah dan bersemedi… ups.. apa hubungannya ya…
Untuk sobat yang membutuhkan contoh daftar pustaka dari berbagai sumber, silahkan cek di contoh daftar pustaka lengkap..
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar